Islam sebagai agama yang membawa rahmat sering tereduksi oleh  dominannya penafsiran doktrin syari’ah oleh masing-masing kelompok keagamaan. Hanya karena mereka tidak  saling komunikasi dan saling silaturahmi, maka bila adapersoalan, sulit dicari jalan solusinya. Oleh karena  itu ketika diajukan ide untuk membentuk forum silaturahmi intelektual dan  sosial,  ecara umum mereka menyetujuinya.   Dalam pengembangan nilai-nilai toleransi, kelompok aliran Syahadatain sangat toleran, baik dalam melakukan ibadah salat maupun dalam   kehidupan sosial.  Sebagaimana keberadaan kelompok aliran lainnya seperti  Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Al Irsyad, Islam, Salâfí maupun lainnya, mereka adalah saudara se-agama, karena mereka telah bersyahadat. Bahkan ketika jamaah Syahadatain melakukan tawasul dengan wirid  membaca surat Al Fatihah, ditujukan kepada  seluruh  Shahabat, para ‘ulama, para guru mereka, dan semua  orang yang telah memberikan ilmu yang  bermanfaat,  dengan tanpa memandang mereka dari mana madzhabnya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2011