<![CDATA[Masalah keuangan yang dihadapi suatu perusahaan, apabila dibiarkan berlarut-larut dapat mengakibatkan terjadinya kebangkrutan.Dengan mengetahui kondisi financial distress perusahaan sejak dini diharapkan dapat dilakukan tindakan – tindakan untuk mengantisipasi yang mengarah kepada kebangkrutan. Mengingat industri Food and Beverage adalah industri yang paling diminati konsumen maka persaingan diantara industri Food and Beverage pun semakin ketat. Untuk itu peneliti merasa perlu tentang adanya kemungkinan financial distress pada industri Food and Beverage. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rasio keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan dalam hal ini rasio profit margin, rasio likuiditas, rasio efisiensi operasi, rasio profitabilitas, rasio financial leverage, rasio posisi kas, dan rasio pertumbuhan dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress industri Food and Beverage yang terdaftar di BEI. Populasi penelitian ini adalah seluruh industri Food & Beverage yang laporan keuangannya terdapat di publikasi BEI tahun 2015 – 2017. Dari 19 perusahaan yang terdaftar, dipilih 11 perusahaan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Data yang digunakan dikumpulkan dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) dan laporan keuangan industri Food and Beverage dengan membuka situs Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 33 sampel untuk data tahun 2015-2017. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model statistik regresi logistik dengan bantuan SPSS. Dalam penelitian ini dibentuk 12 persamaan regresi logistik. Berdasarkan hasil keduabelas persamaan regresi logistik maka hipotesis yang menyatakan rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi financial distress industri Food and Beverage dapat diterima. Variabel rasio-rasio keuangan yang paling dominan dalam menentukan financial distress yaitu rasio likuiditas (aktiva tetap bersih dibagi total aktiva dan aktiva lancar dibagi kewajiban lancar), rasio financial leverage (notes payable dibagi total aktiva), rasio pertumbuhan (pertumbuhan laba bersih dibagi total aktiva, dan rasio profitabilitas (hutang lancar dibagi total aktiva).]]>
Copyrights © 2018
