Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi yang berperan penting bagi kehidupan masyarakat dalam meningkatkan kegiatan ekonomi disuatu tempat karena menolong masyarakat untuk pergi atau mengirim barang lebih cepat sampai ke tujuan. Perkerasan jalan yaitu struktur lapis yang terletak diatas tanah dasar terdapat lapisan pondasi atas serta pondasi bawah yang setiap Lapisan terdiri dari agregat-agregat yang dipadatkan yang memiliki fungsi untuk menyalurkan tegangan akibat beban roda. Terdapat 3 perkerasan jalan, perkerasan aspal atau lentur (flexible pavement), komposit (Composit pavement) dan perkerasan beton/kaku (rigid pavement).Dalam menentukan ketebalan perkerasan lentur terdapat beberapa metoda untuk digunakan, termasuk pada penelitian ini mengunakan Metoda Analisa Komponen Bina Marga 1987 dan Metoda AASHTO 1993. Lokasi penelitian ini terletak di perbatasan antara provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat tepatnya Kab. Padang Lawas-Musus Kab. Pasaman. Hasil Lapisan Perkerasan Metoda Analisa komponen Bina Marga 1987 untuk perkerasan jalan baru didapatkan Untuk Lapisan permukaan (D1) yaitu sebesar 10 cm, Lapisan pondasi atas (D2) sebesar 20 cm dan Lapisan pondasi bawah (D3) sebesar 36,66 cm. Dan Hasil Lapisan Perkerasan Metoda AASTHO 1993 untuk perkerasan jalan baru didapatkan Untuk Lapisan permukaan yaitu sebesar (D1) 18,8685 cm, Lapisan pondasi atas (D2) sebesar 19,5 cm danLapisan pondasi bawah (D3) sebesar 47,6514 cmKata kunci : tebal perkerasan, metoda analisa komponen bina marga 1987, metoda aastho 1993
Copyrights © 2021