ABSTRACT COVID-19 is an infectious disease that attacks the respiratory system and is caused by the SARS-CoV-2 virus. Transmission that occurs can be through various ways, such as direct contact with the patient or through indirect contact such as contact with surfaces, goods, and hands. A person who has been contaminated with secretions and then accidentally used to touch his own mouth, eyes, or nose. The clinical manifestations that occur after a person is infected there are varying degrees. Based on the severity of the case, COVID-19 is classified into 5, namely without symptoms, mild symptoms, moderate symptoms, severe symptoms or severe pneumonia, and critical. In someone who experiences severe and critical degrees, convalescent plasma therapy may be considered because it is thought to decrease clinical symptoms. The purpose of this study is to find out the relationship of convalescent plasma therapy with the recovery of COVID-19 patients with severe and critical symptoms at Central General Hospital (RSUP) Dr. Kariadi, Semarang. This study is an observational analytical study using cross-sectional design (cut latitude). This study was conducted by looking at medical record data of COVID-19 patients treated at the ICU of Dr. Kariadi Central General Hospital, Semarang. The results of the chi-square analysis showed a p-value of 0.233 (p-value >0.05) which means that there is no convalescent plasma therapy relationship with the recovery of COVID-19 patients with severe and critical symptom in Central General Hospital (RSUP) Dr. Kariadi, Semarang. Keyword: Severe Symptom, Critical Symptom, Convalescent Plasma, COVID-19 ABSTRAK COVID-19 merupakan suatu penyakit menular yang menyerang sistem pernapasan dan disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Penularan yang terjadi dapat melalui berbagai cara, seperti kontak langsung dengan penderita ataupun melalui kontak tidak langsung seperti kontak dengan permukaan, barang, dan tangan seseorang yang sudah terkontaminasi sekret lalu secara tidak sengaja digunakan untuk menyentuh mulut, mata, ataupun hidung sendiri. Manifestasi klinis yang terjadi setelah seseorang terinfeksi ada berbagai derajat. Berdasarkan berat kasusnya, COVID-19 diklasifikasikan menjadi 5, yaitu tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, gejala berat atau pneumonia berat, dan kritis. Pada seseorang yang mengalami derajat berat dan kritis, pemberian terapi plasma konvalesen dapat dipertimbangkan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan terapi plasma konvalesen dengan kesembuhan pasien COVID-19 dengan gejala berat dan kritis di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi, Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan desain cross-sectional (potong lintang). Penelitian ini dilakukan dengan cara melihat data rekam medik pasien COVID-19 yang dirawat di ICU Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi, Semarang. Hasil analisis chi-square menunjukkan hasil p-value 0,233 (p-value >0,05) yang artinya tidak ada hubungan terapi plasma konvalesen dengan kesembuhan pasien COVID-19 dengan gejala berat dan kritis di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi, Semarang. Kata Kunci: Gejala Berat, Kritis, Plasma Konvalesen, COVID-19
Copyrights © 2022