Seiring perkembangan teknologi, para praktisi falak menggunakan bahkan memodifikasi alat-alat pelayaran ke dalam khazanah keilmuan dalam Ilmu Falak. Salah satu alat pelayaran yang pernah digunakan dalam Ilmu Falak yaitu sextant. Ada lagi alat pelayaran kuno yang belum banyak orang ketahui yaitu backstaff. Namun di pelayaran tidak digunakan lagi, karena dianggap kuno dan sudah muncul banyak alat yang lebih canggih, modern dan akurat. Di Indonesia alat ini belum ada. Oleh karena itu penulis ingin memunculkan, mereformulasi backstaff dalam khasanah keilmuan dalam ilmu falak. Backstaff adalah alat navigasi pelayaran yang digunakan untuk mengukur ketinggian benda langit, khususnya Matahari dan Bulan. Ketika mengamati Matahari, posisi pengamat membelakangi Matahari, hal ini sesuai dengan nama alatnya yaitu back-staff, kemudian pengamat mengamati bayangan yang dilemparkan oleh baling-baling bayangan pada baling-baling horizon. Dalam pengamatan tinggi Matahari sangatlah begantung pada keadaan cuaca yang cerah. Backstaff ini menggunakan metode langsung baca pada busur sehingga pengamat bisa langsung mengetahui ketinggian Matahari. Hasil penelitian dari Backstaff yang divalidasi dengan Mizwala dan hasil perhitungan Ephemeris 2020 dalam penentuan ketinggian Matahari yang berkaitan dengan awal waktu salat Dzuhur dan Ashar menunjukkan bahwa backstaff masih akurat karena nilai kemelencengan atau selisih tidak sampai 1 derajat.
Copyrights © 2022