Persamaan gejala umum dialami oleh pasien kanker, namun prevalensi dan tingkat keparahannya dapat berbeda. Prevalensi dan tingkat keparahan gejala dalam klaster mempengaruhi semakin baik atau memperburuk keseluruhan pengalaman tanda dan gejalanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan umur, jenis kelamin, dan pendidikan formal terhadap klasterisasi gejala pada pasien kanker kepala dan leher. Metode studi ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pemilihan sampel menggunakan kriteria inklusi didiagnosis kanker kepala dan leher tanpa metastasis ke otak, rentan umur 18-70 tahun, mampu kooperatif dan baik dalam berkomunikasi, dan sampling menggunakan metode consecutive sampling pada 111 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang. Analisis data statistik menggunakan metode Spearman Rho. Hasil studi memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna dari variabel jenis kelamin terhadap klaster gejala gastrointestinal dengan signifikansi p<0,05. Umur dan pendidikan formal tidak berhubungan dengan klasterisasi gejala kanker kepala dan leher. Sedangkan tingkat keparahan dari gejala yang dialami berbeda berdasarkan jenis kelami, perempuan lebih mengalami keparahan dibandingkan laki-laki. Identifikasi yang baik tentang umur, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan dapat membantu perawatan gejala kanker kepala dan leher yang lebih baik.
Copyrights © 2022