Laju pendangkalan danau akibat erosi dari sungai-sungai yang bermuara di danau limboto sangat besar. Pada tahun 1932, rata-rata kedalaman Danau Limboto 30 meter dengan luas 7.000 ha. Pada tahun 1955 kedalaman danau menurun menjadi 16 meter. Dan dalam tempo 30 tahun, pada tahun 1961 rata-rata kedalaman Danau Limboto telah berkurang menjadi 10 meter dan luasannya menyusut menjadi 4.250 ha. Pada tahun 1990 – 2004 kedalaman Danau Limboto tinggal rata-rata 2,5 meter dan luasnya yang tersisa tinggal 3.000 ha. Dalam kurun waktu 52 tahun Danau Limboto berkurang 4.304 ha (62,60%). Jika kita hitung per tahunnya, tingkat penyusutan danau mencapai 65,89 ha. Diperkirakan pada tahun 2025 Danau Limboto lenyap dari muka bumi Gorontalo. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis melakukan penelitian terhadap 3 (tiga) bangunan Checkdam yang berada di Sungai Alo untuk mengetahui berapa besar sedimen yang dapat tertahan dan seberapa besar dampak dari pembangunan checkdam terhadap laju sedimen yang menuju ke danau limboto dengan menggunakan Analisa Angkutan Sedimen dengan Metode L.C. Van Rijn dan Meyer-Peter-Mauller (MPM). Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisa tampungan sedimen ialah sedimentasi yang terjadi di sungai alo cukup besar utamanya saat musim hujan berkepanjangan, dengan tingkat sedimentasi pertahun dapat dihitung sebesar 417.958,31m3 pertahun, sedangkan daya tampung ke 3 buah checkdam 1.610,50m3. Sehingga pemeliharaan berkala untuk membersihkan sedimen di setiap checkdam sangat diperlukan.Siltation rate of lake due to erosion of Rivers leading to Limboto Lake was very big. In 1932, the average depth of Limboto Lake was 30 meter and the width was 7.000 ha. In 1955, the depth decreased to 16 meter. Then, within 30 years, in 1961, the depth became 10 meter and the width was 4.250. Finally, during 1990 to 2004, the depth was only 2,5 meter and the width was only 3.000 ha. It shows that within 52 years the Limboto Lake has decreased for 4.304 ha. Counting per year, the depreciaton rate achieves 65,89 ha. It os estimated that in 2025, the Limboto Lake will disappear. Based on the case, the researcher conducted this research on 3 (three) Checkdam buildings located in Alo River in order to fine out for what extent the sediment can last and to investigate the impact of the checkdam construction toward rate of sediment that led to limboto lake using sediment transport analysis with L.C. Van Rijin and Meyer-Peter-Meyer (MPM) methods. It can be concluded that the sedimentation occurred in Alo River was very big particularly during prolonged rainy season, be having sedimentation rate per year was 1.263.806,26 m3 while the capacity of the 3 check dam was 1.610,50 m3. Therefore, periodic maintenance to clean the sediment in each check dam is required.
Copyrights © 2021