Building urban parks in urban areas, especially in waterfront areas with a variety of attractions, is an important strategy to accommodate the many urban activities caused by rapid urbanization and the need for social space, and even small-scale parks can also provide the need for economic services and cultural ecosystems. However, differences in quality regarding performance levels and importance in waterfront urban parks have not been extensively explored. Therefore, this study takes public open spaces scattered in the Tapak area of Ternate City as a case. This is to evaluate the level of space quality from the user's perspective based on the placemaking elements in a city park, using importance and performance analysis. The results show that: Users' perspectives on the importance and performance of open spaces differ significantly, and “Facilities for Recreation” is the sub-element that has the largest gap between willingness and expectation. The spatial and temporal profile of users is the main factor influencing their perspective. Users most agree with the improvement of several placemaking sub-items, namely "facilities with disabilities, pedestrian ways, informal spatial planning, green planning" and "active space" through space optimization. This study suggests that policy makers and planners can formulate targeted strategic proposals based on an understanding of the mismatch between the willingness and expectations of the place making elements formed in 9 public open spaces in the Tapak area. It can also provide guidelines for the development and optimization of parks in urban waterfront areas with various activities.Membangun taman kota di daerah perkotaan khususnya di area tepian air dengan ragam atraktornya merupakan strategi penting untuk mewadahi banyaknya kegiatan perkotaan yang disebabkan oleh urbanisasi yang cepat dan kebutuhan akan ruang sosial, dan bahkan taman skala kecil juga dapat menyediakan kebutuhan akan layanan ekonomi serta ekosistem budaya. Namun, perbedaan dalam kualitas tentang tingkat kinerja dan kepentingan di taman kota tepi air belum banyak dieksplorasi. Oleh karena itu, studi ini mengambil ruang terbuka publik yang tersebar di kawasan Tapak Kota Ternate sebagai kasus. Hal ini untuk mengevaluasi tingkat kualitas ruang dari perspektif pengguna yang berdasarkan pada elemen placemaking di taman kota, menggunakan analisis kinerja dan kepentingan. Hasilnya menunjukkan bahwa: Perspektif pengguna tentang kepentingan dan kinerja ruang terbuka berbeda secara signifikan, dan “Fasilitas Untuk Rekreasi” adalah sub-elemen yang memiliki kesenjangan terbesar antara kesediaan dan harapan. Profil spasial dan temporal pengguna adalah faktor utama yang mempengaruhi perspektif mereka. Pengguna paling setuju dengan peningkatan beberapa sub-item placemaking yaitu “fasilitas difabel, pedestrian way, tata ruang informal,tata hijau” dan “active space” melalui optimalisasi ruang. Studi ini menyarankan bahwa pembuat kebijakan dan perencana dapat merumuskan usulan strategi yang ditargetkan berdasarkan pemahaman tentang ketidaksesuaian antara kesediaan dan harapan dari elemen placemaking yang terbentuk di 9 ruang terbuka publik kawasan Tapak. Ini juga dapat memberikan pedoman untuk pembangunan dan optimalisasi taman di area tepian air perkotaan dengan beragam aktivitasnya.
Copyrights © 2022