Di tengah serbuan media massa reformasi, muncul fenomena yang menarik untuk diamati yaitu bagaimanakah pola komunikasi masyarakat pasca reformasi itu, apakah memang mereka telah beralih ke media ataukah masih memilih jaringan komunikasi sosial sebagai rujukan kegiatan komunikasinya ?
Penelitian ini menggunakan metode analisis jaringan yang bertujuan untuk mengetahui struktur komunikasi dan pola komunikasi yang berlaku di masyarakat â dalam hal ini di Desa Kawungcarang dengan menelusuri isu program JPS-Raskin. Data dikumpulkan dengan membuat kuesioner yang memuat tiga kelompok pertanyaan yaitu : l) Kelompok identitas; 2) Kelompok pertanyaan pokok; dan 3) Kelompok pertanyaan sosiometrik yang disebarkan ke anggota populasi sejumlah 282 KK dengan cara sensus. Hasil penelitian ini menunjukkan pola komunikasi masyarakat pedesaan yang relatif stabil bahkan cenderung lebih merupakan budaya yang butuh waktu lama untuk mengubahnya di mana anggota masyarakat desa masih memilih hubungan interpersonal dalam kegiatan komunikasinya. Bagi masyarakat desa media masih lebih dominan digunakan semata-mata untuk mendapatkan hiburan.
Copyrights © 2003