Potensi kerusakan polong dan biji yang dapat ditimbulkan oleh hama penggerek polong kedelai Etiella zinckenella berkisar antara 3–96 persen. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan seleksi pada genotipe kedelai calon varietas baru berdasarkan ketahanan morfologi terhadap hama penggerek polong kedelai. Penelitian dilakukan dengan mengamati pengaruh beberapa karakter morfologi polong terhadap parameter ketahanan tanaman yaitu preferensi peletakan telur, jumlah larva per tanaman, persen polong rusak dan persen biji rusak. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan karakter morfologi polong yang signifikan antar genotipe. Nilai kerapatan trikoma antara 42,66–204,6 trikoma per 2 mm2 dengan nilai F=1595,9, P=2x10-16, panjang trikoma antara 1,39–1,84 mm dengan nilai F=126,03, P=2x10-16, ketebalan kulit polongantara 0,28–0,5 mm dengan nilai F=49,39, P=2x10-16, kekerasan kulit polong antara 24,3-55,6 gram dengan nilai F=4,68, P=1,01x10-4). Parameter ketahanan menunjukkan perbedaan signifikan antar genotipe (nilai preferensi oviposisi antara 0–11 butir dengan nilai F=126,03, P=2x10-16, jumlah larva per tanaman antara 0,25–5,25 individu dengan nilai F=21,68, P=2x10-16, persen polong rusak antara 0,4–42,8 persen dengan nilai F=11,35, P=2,66x10-11 dan persen biji rusak antara 0,4–31,6 persen dengan nilai F=11,69, P=1,58x10-11). Hasil penelitian merekomendasikan 9 genotipe tahan penggerek polong E. zinckenella. Genotipe G511H/ Anj-1-1 menunjukkan respons ketahanan terbaik selain IAC-100 sebagai genotipe kontrol tahan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022