Perspektif Perjanjian Lama tentang posisi perempuan merupakan barometer interpretasi yang ternyata dapat dipertanggung-jawabkan dan dapat meminimalisir diskriminasi terhadap perempuan, karena Perjanjian Lama mencatat gambaran idealnya Tuhan dalam menciptakan perempuan. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan adanya perbedaan besar antara posisi perempuan yang preskriptif dari gambaran idealitas Tuhan dalam menciptakan perempuan, dan posisi perempuan yang deskriptif secara faktual sebagai given facts. Praktik-praktik dalam masyarakat Israel kuno seperti terekam dalam Perjanjian Lama sering jauh dari gambaran idealitas Tuhan. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, penulis berupaya menggambarkan pemahaman, pendapat, kondisi dan perlakuan terhadap perempuan melalui observasi lapang masa kini dan membandingkannya dengan posisi perempuan menurut perspektif Perjanjian Lama sebagaimana didokumentasi dalam literatur-literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diskriminasi terhadap kaum perempuan terjadi karena adanya kekeliruan interpretasi tentang posisi perempuan dalam Perjanjian Lama di mana posisi perempuan yang preskriptif disamakan dengan posisi perempuan yang deskriptif. Re-interpretasi kekeliruan pandangan tentang posisi perempuan menurut Perjanjian Lama amat diperlukan.Kata Kunci: Perspektif Perjanjian Lama, posisi perempuan preskriptip, posisi perempuan deskriptip, diskriminasi perempuan
Copyrights © 2014