Dampak pandemi COVID-19 yang paling dirasakan petani padi sawah adalah harga jual hasil pertanian padi sawah yang mengalami penurunan disebabkan tingginya stok beras di pasar, pembatasan sosial serta terjadinya penurunan daya beli masyarakat. Hal ini tidak sebanding dengan usaha dan biaya operasional yang dikeluarkan petani saat melakukan budidaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pandemi COVID-19 terhadap pendapatan dan ketahanan pangan keluarga petani padi sawah di Kabupaten Tangerang. Jenis penelitian ini adalah survei dengan 100 petani padi sawah yang menjadi sampel penelitian. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan pendekatan Pangsa Pengeluaran Pangan. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penurunan pendapatan petani padi sawah di Kabupaten Tangerang sebagai dampak COVID-19, yaitu Rp 1.106.000/1 kali produksi yang dilakukan dalam kegiatan usaha tani sejak 2020 sampai dengan 2021. Pendapatan sebelum pandemi rata-rata Rp 8.259.000/1 kali produksi, saat pandemi rata-rata biaya produksi sebesar Rp 7.153.000/1 kali produksi. Pendekatan Pangsa Pengeluaran Pangan menunjukkan tidak terdapat dampak COVID-19 terhadap ketahanan pangan rumah tangga petani padi sawah di Kabupaten Tangerang. Sebanyak 88 dari 100 keluarga tani padi sawah yang dijadikan sampel memiliki Pangsa Pengeluaran Pangan kurang dari 60 persen, dan terdapat 22 keluarga yang memiliki Pangsa Pengeluaran Pangan lebih besar atau sama dengan 60 persen. Berdasarkan data yang diperoleh dapat dikatakan bahwa sebagian besar petani padi sawah yang menjadi sampel penelitian sudah tahan pangan melalui pendekatan Pangsa Pengeluaran Pangan. Berdasarkan data yang diperoleh dapat dikatakan bahwa sebagian besar petani padi sawah yang menjadi sampel penelitian sudah tahan pangan melalui pendekatan Pangsa Pengeluaran Pangan
Copyrights © 2022