Diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di kalangan anak-anak kurang dari 5 tahun. Secara global terjadi peningkatan kejadian diare dan kematian akibat diare pada balita dari tahun 2017-2019. Pada tahun 2019, diare menyebabkan sekitar 688 juta orang sakit dan 499.000 kematian di seluruh dunia tejadi pada anak-anak dibawah 5 tahun. Data WHO (2017) menyatakan, hampir 1,7 miliar kasus diare terjadi pada anak dengan angka kematian sekitar 525.000 pada anak balita tiap tahunnya. Salah satu risiko diare yakni berasal dari keberadaan sampah. Sampah merupakan suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia atau benda-benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Sampah juga menjadi tempat yang ideal untuk sarang dan tempat berkembangbiaknya vektor penyakit (lalat). Pengelolaan sampah dapat mempengaruhi frekuensi keberadaan lalat rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Kualitas Air Bersih dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Suka Mulia Dan Desa Alur Manis Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Metode penelitian analitik dengan pendekatan adalah case control. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemisahan sampah dilakukan responden sebesar 62,9%, penyimpanan sampah tersedia sebesar 77,4%, kualitas air bersih yang memenuhi syarat sebesar 58,1%. Kesimpulan ada hubungan pengelolaan sampah rumah tangga dan kualitas air bersih dengan kejadian diare pada balita di Desa Suka Mulia dan Desa Alur Manis Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang.
Copyrights © 2020