Bandar Lampung menempati urutan kedua dari 15 kabupaten dengan kasus diare tertinggi di Lampung pada tahun 2020. Distribusi di wilayah Puskesmas Rajabasa Indah kasus diare tertinggi tahun 2021 sebanyak 427 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan penerapan lima pilar STBM dengan kejadian diare di wilayah Puskesmas Rajabasa Indah. Penelitian menggunakan rancangan cross Sectional. Populasi berjumlah 12.280 rumah tangga, dan sampel sebanyak 100 rumah tangga yang dipilih dengan teknik random sampling. Data dikumpulkan menggunakan quisioner. Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian mendapatkan proporsi rumah tangga yang mengalami kejadian diare selama tiga bulan terakhir sebanyak 34%. Ditemukan 5% rumah tangga masih buang air besar sembarangan, tidak cuci tangan pakai sabun (13%), tidak mengelolaan minuman dan makanan dengan baik (20%), tidak melakukan pengamanan sampah rumah tangga dengan baik (23%), dan mengelola limbah cair rumah tangga secara baik (28%). Hasil analisis statistik menunjukkan hubungan signifikan antara penerapan kelima pilar STBM dengan kejadian diare (p-value
Copyrights © 2022