Dalam artikel ini dibicarakan tentang hubungna antara bahasa dan kekuasaan yang terefleksi dari interaksi antara mahasiswa dan dosen Jurusan Sastra Inggris Universitas Andalas. Tujuan penulisan ini adalah untuk menggambarkan aspek linguistic dalam hubungannya dengan bahasa dan kekuasaan di kelas. Data merupakan semua tuturan baik dalam bahasa Inggris, Indonesia, atau Minangkabau yang menunjukkan adanya kekuasaan. Untuk menganalisis data digunakan metode padan referesnian dan pragmatic dengan mengaitkan pada konsep yang dikemukakan Mesthrie (2000) dan Revita (2008). Dari hasil analisis ditemukan bahwa ada empat linguistic aspek yang menunjukkan hubungan bahasa dan kekuasaa,n yakni (1) penggunaan pronomina (2) penggunaan sapaan, (3) kelengkapan tuturan, dan (4) penggunaan bahasa kias
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2013