Sehat Masada
Vol 16 No 2 (2022): Sehat Masada Journal

ANGKA KEJADIAN KELAINAN REFRAKSI YANG TIDAK TERKOREKSI PADA ANAK

Thalia Osterlina Niwele (STIKes Dharma Husada Bandung, Indonesia)
Dwi Sekar Laras (STIKes Dharma Husada Bandung, Indonesia)



Article Info

Publish Date
29 Jul 2022

Abstract

Kelainan refraksi yang tidak terkoreksi merupakan penyebab terbanyak kedua kebutaan setelah katarak, atau sebanyak 21% dari seluruh penyebab kebutaan di dunia pada tahun 2015. Angka kebutaan dan gangguan penglihatan akibat kelainan refraksi yang tidak terkoreksi diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun 2020. Angka kelainan refraksi di Indonesia, mencakup 20.7% dari seluruh penyebab kebutaan dan 25% dari seluruh penyebab gangguan penglihatan sedang dan berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian kelainan refraksi yang tidak terkoreksi pada anak berdasarkan usia, jenis kelamin dan jenis kelainan refraksi yang dilihat dari faktor-faktor penyebabnya. Jenis penelitian ini menggunakan metode literature review matrix yaitu dengan menggabungkan berbagai jurnal baik jurnal nasional maupun jurnal internasional. Kajian literatur ini diberikan khusus pada anak usia sekolah (5-15 tahun) karena itu adalah usia di mana kelainan refraksi dimulai dan hasilnya juga ada usia anak sekolah banyak kelainan refraksi yang tidak terkoreksi. Hasil untuk kelainan refraksi yang tidak terkoreksi berdasarkan jenis kelamin masih berbanding terbalik antara jurnal yang diteliti dan jurnal yang lainnya. Untuk jenis kelainan refraksi yang tidak terkoreksi prevalensi terbesar adalah myopia.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

Jsm

Publisher

Subject

Health Professions Nursing Public Health

Description

Sehat Masada adalah sebuah Jurnal untuk menampung hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan kesehatan, khususnya tentang Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Kebidanan, dan Refraksi Optisi. Jurnal ini terbit dua kali setahun (Januari dan ...