PLTSa dan TPS merupakan bagian solusi dari penyelesaian permasalahan sampah plastik di Indonesia. Namun kegiatan yang dilakukan berdampak sebaliknya, karena solusi tersebut menyebabkan pencemaran baru. Pencemaran dihasilkan seperti menghasilkan gas-gas berbahaya dan emisi SOx dan NOX, serta residu lainnya dan dimungkinan juga terdapat mikroplastik. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi mikroplastik pada false solution technology dan sebagai base data awal untuk pencegahan cemaran yang diakibatkan false solution technology. Metode penetukan lokasi yang digunakan adalah Purposive Random Sampling. Sampel diambil di 4 tempat titik lokasi pengambilan sampel, kemudian sampel diidentifikasi menggunakan mikroskop sterero dengan perbesaran 1,5x. Hasil menunjukkan seluruh sampel positif mengandung mikroplastik. Jumlah mikroplastik yang teridentifikasi di insenerator lakardowo yaitu 10 partikel/m³, TPS Bambe yaitu 4 partikel/m³, TPS Driyorejo yaitu 3 partikel/m³ dan PLTSa Benowo yaitu 3 partikel/m³ dan ukuran mikroplastik di keempat tempat tersebut ialah 133 µm - 3900 µm dengan jenis mikroplastik filament, fragmen, dan fiber.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021