Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi para perajin dan peran komunitas kain tenun daerah dalam upaya mengembangkan tenun ikat Sumba, Nusa Tenggara Timur. Perajin adalah sama dengan kriya, kriya sama dengan salah satu subsektor dari 17 ekonomi kreatif. Metode penelitian yang digunakan adalah melalui kuesioner terhadap perajin kain tenun serta pengamatan dari studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan para perajin untuk mengembangkan tenun ikat Sumba dimulai dengan pembekalan keterampilan menjahit menjadi pakaian, peningkatan organisasi pengelolaan, sampai dengan upaya pemasarannya, yang dinilai dapat meningkatkan hasil yang lebih baik serta penggunaan SWOT pada kain tenun Sumba. Untuk menjalankan strateginya dengan baik, para perajin juga harus mendapatkan dukungan dan pembinaan. Melalui komunitas kain tenun, dukungan dan pembinaan dilakukan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan; pemberian bantuan alat produksi; pemberian pinjaman modal; keikutsertaan dalam pameran; perlindungan hak paten; dan peningkatan kecintaan masyarakat terhadap hasil kerajinan dari daerahnya. Hambatan dan tantangan dalam pengembangan tenun ikat yang dihadapi para perajin adalah keterbatasan modal, kesulitan memperoleh bahan baku, dan kesulitan dalam pemasaran.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022