Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan bambu pada balok komposit kayu-bambu terhadap perilaku mekanika lentur. Balok komposit sistem sisip (sandwich) dibentuk dari lapisan bambu apus (Gigantochloa apuz) bentuk galar dan lapisan kayu sengon (Paraserianthes falcataria) sebagai pengisi dengan teknik laminasi menggunakan perekat Urea Formaldehida. Benda uji balok komposit dibuat dengan variasi jumlah lapisan bambu terhadap struktur komposit sebesar 0%, 25%, 50%, dan 75%. Pengujian lentur dengan beban lateral statik tiga titik (third point loading) diberikan bertahap sampai batang runtuh. Hasil pengujian lentur balok komposit menunjukkan kekuatan yang meningkat secara signifikan dari rasio bambu 0% hingga 50%, sedangkan kekuatan balok dengan rasio bambu 75% lebih rendah dari balok rasio bambu 50%. Persentase peningkatan kekuatan balok berturut-turut dari rasio terendah hingga tertinggi adalah 0%; 62,23%; 100,65%; dan 92,28%. Nilai optimum kekuatan balok komposit dicapai pada rasio bambu 50% (RBB.50), yaitu MOR sebesar 21,46 MPa. Kerusakan yang terjadi pada balok komposit adalah rusak lentur murni untuk balok dengan rasio bambu 0%, 25%, dan 50%, sedangkan pada balok dengan rasio bambu 75% terjadi rusak geser
Copyrights © 2022