Penelitian ini bertujuan mengetahui latar belakang warga Pluit Putri menolak pembangunan BTB School, dinamika gerakan sosial masyarakat dalam memperjuangkan kepentingannya, serta pengaruh gerakan sosial terhadap rencana pembangunan sekolah. PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku Badan Usaha milik Daerah Provinsi DKI Jakarta, melalui anak perusahaan PT. Jakarta Utilitas Propertindo (JUP) pada 2019, mengumumkan kerjasama dengan Bina Tunas Bangsa School (BTB School) untuk mendirikan bangunan sekolah di sekitar perumahan Pluit Putri. Hal tersebut kemudian mendapat respon penolakan masyarakat sekitar yang tergabung dalam Forum warga Pluit Putri. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif deskriptif, dengan teori gerakan sosial baru Pichardo dan teori dinamika gerakan sosial McAdam. Hasil penelitian, pertama, masyarakat menolak, karena merasa tidak dilibatkan dalam pembangunan yang terlaksana di tengah perumahan mereka, baik saat rencana pembangunan maupun perubahan zonasi tata ruang sebagian lahan, serta diprediksi dengan adanya sekolah ditengah perumahan akan menimbulkan kemacetan dan kebisingan. Kedua, Gerakan sosial warga Pluit Putri dilakukan melalui audiensi dengan DPRD DKI Jakarta, demonstrasi, PTUN, proses administrasi, media sosial dan media massa. Ketiga, warga terus mendesak agar penolakannya dapat berpengaruh terhadap rencana pembangunan, guna memperlambat pembangunan sekolah yang telah di informasikan sejak 2019, sehingga pembangunan sekolah yang masih belum rampung hingga kini.
Copyrights © 2022