Sari Pediatri
Vol 24, No 2 (2022)

Karakteristik Bayi Baru Lahir dengan Resusitasi Berkaitan dengan Kebutuhan Jenis Alat Bantu Napas Saat Lahir

Fiolita Indranita Sutjipto (Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara.)
Adhi Teguh Perma Iskandar (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.)



Article Info

Publish Date
30 Aug 2022

Abstract

Latar belakang. Bayi lahir tidak bugar sering mengalami kegagalan adaptasi pernapasan. Kondisi tersebut membutuhkan resusitasi, stabilisasi, yang selanjutnya membutuhkan alat bantu napas bertekanan positif berkelanjutan. Alat bantu napas berfungsi untuk menjaga patensi saluran pernapasan, pertukaran gas di alveoli secara efektif, dan membantu proses humidifikasi. Tujuan. Penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk mempersiapkan berbagai jenis alat bantu napas yang sesuai pada unit-unit perawatan intensif neonatus di rumah sakit. Metode. Penelitian dilakukan Di RSCM pada periode 2019 sampai dengan 2020, hasil dari penelitian sebanyak 179 (59,8%) bayi lahir membutuhkan resusitasi dan menggunakan alat bantu napas non-invasif, sisanya 121 (40,2%) membutuhkan alat bantu napas invasif. Hasil. Bayi yang memerlukan alat bantu napas invasif memiliki karakteristik seperti usia gestasi 30,27 (±3,5) minggu, berat badan lahir 1200 (415;4430) gram, jenis kelamin laki-laki 66 bayi dan perempuan 55 bayi, skor APGAR usia menit ke-5 5,5 (±1,7). Kesimpulan. Semakin kecil usia gestasi, berat lahir, skor APGAR maka semakin tinggi resiko untuk mendapat alat bantu napas invasif. Dengan demikian, bayi dengan karakteristik di atas harus dilahirkan di fasilitas kesehatan yang memiliki alat bantu napas invasif maupun non-invasif.

Copyrights © 2022