Latar Belakang: Salah satu pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi adalah mengemudi, dikarenakan mengemudi merupakan salah satu pekerjaan dengan risiko tinggi terjadinya kelelahan kerja yang dapat memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kelelahan yang dialami oleh pengemudi dapat berasal dari faktor individu pengemudi maupun stres kerja yang dialami akibat tuntutan lingkungan sekitar. Pengemudi dengan karakteristik tertentu dan mengalami stres kerja dapat meningkatkan risiko kelelahan kerja. Tujuan: Mengetahui hubungan usia, masa kerja, lama tidur, kebiasaan merokok, dan stres kerja dengan kelelahan kerja pada pengemudi mobil tangki di TBBM Plumpang Jakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah awak mobil tangki (AMT) di TBBM Plumpang Jakarta dengan sampel berjumlah 40 orang dengan menggunakan rumus sampel slovin. Hasil: Analisis data dengan uji Rank Spearman. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja (Sig= 0.041), stres kerja dengan kelelahan kerja (Sig= 0.022), tidak terdapat hubungan antara usia dengan kelelahan kerja (Sig= 0.876), lama tidur dengan kelelahan kerja (Sig=0.168) dan kebiasaan merokok dengan kelelahan kerja (Sig= 0.286). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara masa kerja dan stres kerja dengan keluhan kelelahan kerja pada pengemudi mobil tangki. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi terkait dengan manajemen kelelahan kerja pada pengemudi, mengoptimalkan istirahat pada pengemudi, dan mengelola stres kerja pada pengemudi.
Copyrights © 2022