Latar belakang: Minat masyarakat mengikuti vaksinasi COVID-19 beragam antara remaja, dewasa, dan usia lanjut. Mereka ada yang salah persepsi dan pengetahuan terbatas. Vaksinasi COVID-19 yang diselenggarakan di Boyolali tidak luput dari adanya pro dan kontra. Akibatnya, masih banyak warga menolak melakukan vaksinasi. Teori belajar menjelaskan bahwa menambah pengetahuan dan membangun persepsi dapat meningkatkan minat masyarakat melaksanakan vaksinasi Covid-19. Tujuan: Untuk menganalisa pengaruh pengetahuan dan persepsi terhadap minat masyarakat melaksanakan vaksinasi COVID-19 di Boyolali Jawa Tengah. Metode: Dengan pendekatan kuantitatif, penelitian ini melibatkan 252 responden dipilih secara Stratified cluster random sampling. Tekhnik pengumpulan data menggunakan angket. Variabel bebasnya adalah pengetahuan dan persepsi. Sedangkan variabel terikatnya adalah minat vaksinasi. Data dianalisis menggunakan Additive Multiple Regression Model. Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh pengetahuan dan atau persepsi terhadap minat masyarakat berpartisipasi vaksinasi COVID-19. Ada bukti bahwa R2 = 0.475 yang menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan, semakin tepat persepsi, dan semakin tinggi minat melakukan vaksinasi COVID-19. Hasil Additive Multiple Regression Model menunjukkan bahwa Y=-1.396 + 0.605X1 + 0.311X2. Artinya, setiap penambahan pengetahuan sebesar 1, maka minat masyarakat melakukan vaksinasi COVID-19 meningkat sebanyak 0.605. Setiap penambahan persepsi sebesar 1, maka minat masyarakat melakukan vaksinasi COVID-19 meningkat sebesar 0.311. Kesimpulan: Semakin tinggi pengetahuan, semakin benar persepsi, dan semakin tinggi minat masyarakat melakukan vaksinasi COVID-19. Dampak pengetahuan lebih besar dari persepsi. Oleh karena itu promosi vaksinasi COVID-19 perlu dilanjutkan demi kesehatan semua warga masyarakat.
Copyrights © 2022