Latar belakang: Pandemi covid-19 telah menghantam industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia terutama di daerah Yogyakarta. Tujuan: Melakukan analisis penerapan protokol CHSE di Desa Wisata Ploso Kuning, Sleman, Yogyakarta terdiri dari kebijakan CHSE, sarana prasarana, sumber daya manusia, implementasi dan kepuasan pengunjung. Metode: Desain dari penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan dengan teknik Indepth interview atau wawancara mendalam pada bulan September sampai Oktober 2022 Hasil: Desa wisata Plosokuning memiliki empat destinasi yaitu tebing warna - warni, air terjun, sumur panguripan, dan kedung kuning. Fasilitas yang tersedia yaitu Pendopo, Play ground, kebun wisata, Homestay, tempat sampah, toilet, parkiran tempat ibadah, petunjuk arah, spot foto, pemandu wisata lokal dan asing, akses jalan dan penerangan jalan. Desa wisata Plosokuning menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan aspek Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 13 Tahun 2020 yaitu Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan Kesimpulan: Penerapan protokol kesehatan di desa wisata Plosokuning terdapat empat aspek yaitu Kebersihan (Cleanliness), Kesehatan (Healthy), Keselamatan (Safety), dan Kelestarian Lingkungan (Environment Sustainability) sesuai dengan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 13 Tahun 2020
Copyrights © 2022