Guna mendukung keberhasilan terapi penyakit diabetes melitus tipe 2 (DMT2), ketersediaan persediaan seperti obat penting untuk dikendalikan secara efektif dan efisien oleh pelayanan kesehatan seperti rumah sakit (RS) dan apotek. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan membandingkan pengendalian persediaan obat penyakit DMT2 menggunakan metode ABC indeks kritis pada suatu RS dan apotek yang ada di provinsi Bali. Jenis penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional ini menggunakan data sekunder, meliputi data penjualan, investasi, harga jual, dan nilai kritis persediaan selama tahun 2019. Data tersebut diolah dan hasil indeks kritis (ik) pada tiap obat ditempatkan pada kelompok Aik, Bik, dan Cik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas persediaan obat antidiabetes pada apotek berada pada kelompok Cik (52,78%) dibandingkan kelompok Aik (30,56%), sedangkan pada RS, yaitu berada pada kelompok Aik dan Bik(38,10%). Pada praktik kefarmasian di RS dan apotek setempat, persediaan obat antidiabetes pada kelompok Aik seperti insulin dan metformin menjadi prioritas dalam perencanaannya.
Copyrights © 2022