Pemerintah merancang sebuah peta jalan Making Indonesia 4.0 dalam menghadapi persaingan tinggi di era revolusi industri 4.0, dimana penerapan teknologi digital sangat tinggi. Terdapat lima sektor manufaktur yang menjadi fokus pengembangan yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian jadi, industri kimia, industri elektronik, dan industri otomotif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran daya saing sektor manufaktur unggulan di Indonesia, posisi daya saing sektor manufaktur unggulan di ASEAN, serta menganalisis variabel yang memengaruhi daya saing sektor manufaktur unggulan. Metode yang digunakan yaitu Revealed Comparative Advantage (RCA) dan regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan secara rata-rata pada tahun 2000 hingga 2015, sektor yang memiliki daya saing adalah industri makanan dan minuman, yang menempati peringkat ketiga diantara negara ASEAN lainnya, serta industri tekstil dan pakaian jadi di peringkat keempat. Sedangkan industri kimia, industri elektronik, dan industri otomotif tidak memiliki daya saing. Produktivitas tenaga kerja, Foreign Direct Investment, dan jumlah perusahaan berpengaruh signifikan positif, sedangkan nilai tukar berpengaruh signifikan negatif terhadap daya saing sektor manufaktur unggulan.
Copyrights © 2019