Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan pertama di ASEAN pada tahun 2017 seharusnya mampu memaksimalkan potensi sumber daya manusia yang ada. Sayangnya, hal tersebut belum dapat tercapai terlihat dari IPM Indonesia yang hanya menempati urutan keenam di ASEAN dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk Indonesia yang belum mencapai target wajib belajar sembilan tahun. RLS antarprovinsi di Indonesia yang berbeda menunjukkan terjadinya ketimpangan pendidikan, dimana DKI Jakarta merupakan provinsi dengan RLS tertinggi yaitu sebesar 1,65 kali lebih tinggi dari Papua yang merupakan provinsi dengan RLS terendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketimpangan capaian pendidikan yang diukur dengan Koefisien Gini Pendidikan (KGP) di Indonesia dan faktor-faktor yang memengaruhi KGP tahun 2017 dengan metode regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan ketimpangan pendidikan di Indonesia pada tahun 2017 berada pada kategori ketimpangan rendah. Jika dilihat dari klasifikasi wilayah, daerah perkotaan memiliki nilai KGP lebih rendah dibandingkan daerah perdesaan. Sedangkan menurut jenis kelamin, KGP Laki-laki lebih rendah dibandingkan perempuan. Selain itu, anggaran pendidikan dan persentase penduduk berusia 15 tahun ke atas yang melek huruf atau AMH berpengaruh negatif terhadap ketimpangan pendidikan di Indonesia tahun 2017.
Copyrights © 2019