Ketimpangan spasial telah menjadi salah satu agenda utama dalam pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang. Sebagai negara berkembang, Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), tetapi mengalami pembangunan regional yang tidak merata dalam beberapa tahun terakhir. Dalam peneilitian ini digunakan tiga ukuran ketimpangan spasial yang terkait dengan akses internet, ecommerce dan ebanking yaitu: ekonomi, modal manusia, dan infrastruktur telekomunikasi. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi logit. Hasil analisis deskriptif menunjukkan penetrasi internet, ecommerce, dan ebanking masih terkonsentrasi di ibukota Provinsi, Kota Banda Aceh. Ketidaksetaraan akses internet berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, aktivitas, kepemilikan HP, penggunaan komputer, infrastruktur telekomunikasi, pengeluaran perkapita dapat memperdalam dan melebar di wilayah perkotaan-pedesaan. Hasil analisis menggunakan regresi logit menunjukkan bahwa individu yang memiliki kecenderungan lebih besar untuk penetrasi internet, ecommerce dan ebanking memiliki karakteristik bekerja, pengeluaran perkapita tinggi, memiliki HP, menggunakan komputer, lulus perguruan tinggi serta tinggal di daerah perkotaan dan memiliki infrastruktur telekomunikasi yang memadai.
Copyrights © 2019