Dalam proses perencanaan pengembangan sistem tenaga listrik di wilayah provinsi Jawa Tengah diperlukan adanya suatu proyeksi kebutuhan energi listrik di masa yang akan datang. Hasil proyeksi yang didapatkan bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi pembuat kebijakan untuk merumuskan tindakan yang akan diambil untuk masa-masa mendatang. Hal ini bertujuan demi tercapainya optimalisasi dalam proses penyediaan energi listrik di wilayah provinsi Jawa Tengah. Dalam pembuatan perencanaan proyeksi kebutuhan energi listrik di Jawa Tengah tahun 2019-2025 penulis menggunakan 2 metode perencanaan yaitu DKL merupakan suatu model yang disusun oleh dinas kebutuhan listrik dengan menggabungkan beberapa metode seperti ekonometri, kecenderungan dan analitis dengan pendekatan sektoral, dan metode BAU (Business As Usual) merupakan metode dimana kecenderungan pola pemakaian energi listrik masih sama di tahun dasar. Hasil proyeksi di provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan metode DKL menunjukkan bahwa jumlah pelanggan lisrtrik total mengalami kenaikan rata-rata setiap tahunnya sebesar 6,43% dan untuk metode BAU mengalami kenaikan rata-rata setiap tahunnya sebesar 4,5%, sedangkan untuk proyeksi kebutuhan energi listrik total menggunakan metode DKL mengalami kenaikan rata-rata setiap tahunnya sebesar 12,46% dan untuk metode BAU mengalami kenaikan rata – rata setiap tahunnya sebesar 8,6%.
Copyrights © 2019