Penelitian ini melihat tumbuhnya prasangka-prasangka etnis di Yogyakarta dalam perspektif teori Fenomenologi. Hal ini disebabkan banyaknya pendatang dari berbagai daerah yang datang ke Yogyakarta, baik sekedar untuk wisata, mencari nafkah, maupun untuk melanjutkan studi. Berbagai etnis ada di Yogyakarta ini menyebabkan rentan akan konflik. Dalam penelitian ini mengambil obyek penelitian Jawa Yogya, Batak, Cina, Arab, dan Flores. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan masuk dalam kategori constructivis social research. Sumber penelitian diambil melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga faktor penyebab munculnya prasangka etnis yakni adanya perbedaan, stereotype yang melekat karena secara turun temurun, dan kebanggaan etnis. Faktor pendukung yang dapat mengurangi prasangka antar etnis di Yogya adalah pendidikan keluarga, lingkungan, tingkat pendidikan etnis itu sendiri, serta budaya etnis Jawa Yogya sebagai penduduk asli dan mayoritas yang lemah lembut, santun, mengenal unggah-ungguh. Faktor penghambat adalah masing-masing etnis memilki kebanggan tersendiri akan etnisnya, merasa etnisnya lebih hebat (superioritas/ etnocentris) dan adanya stereotype negative terhadap etnis lainnya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2014