Keberhasilan pelayanan kesehatan yang baik tentu tidak lepas dari kinerja tenaga kesehatan itu sendiri, sebab kinerja yang baik dan profesional dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu kinerja tenaga kesehatan menjadi perhatian serius dan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan. Kinerja tenaga kesehatan merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau criteria yang telah disepakati bersama. Pokok permasalahan yang diakji adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan Aparatur Sipil Negara di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara. Tujuan penelitian ini ingin mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan aparatur sipil negara di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian observasional analitic/survei analitic yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Sampel tersebut tenaga kesehatan Aparatur Sipil Negara di RSUD Kabupaten Lombok Utara berjumlah 77 orang. Analisis dilakukan dengan multivariabel guna untuk mengetahui hubungan interaksi antara dua variabel dengan variabel lainnya. Uji yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini menggunakan logistic regression dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05 dan analisis data dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 20. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang dominan mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan aparatur sipil negara di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara berdasarkan hasil analisis multivariat menggunakan regressi logistic yaitu budaya kerja dimana nilai p value variabel budaya kerja 0,004 < 0,05, nilai p value lingkungan kerja 0,000 < 0,05, nilai p value sarana prasarana 0,001< 0,005, dan nilai p value insentif 0,002 < 0,005. Dan faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja yaitu faktor lingkungan kerja sebesar 27,4 persen dengan nilai B = 2,380, nilai OR 10,800 (2,787 41,859), nilai S.E = 0,691 dan nilai p value 0,001
Copyrights © 2022