Di era otonomi, daerah diberi wewenang dan tanggung jawab besar untuk mengelola sumber daya keuangan untuk kesejahteraan rakyat di daerah. Desentralisasi administratif, dimaksudkan untuk mendistribusikan wewenang, tanggung jawab, dan pengelolaan sumber daya keuangan untuk menyediakan layanan publik. Delegasi tanggung jawab diharapkan bahwa pemerintah daerah dapat memainkan peran mereka dalam membuka peluang untuk mempromosikan daerah dengan mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan potensial dan menentukan pengeluaran daerah secara ekonomi, efisien, efektif, termasuk untuk meningkatkan kinerja dan bertanggung jawab kepada pusat. pemerintah dan kepada publik atau masyarakat. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa peran manajer manajemen keuangan lokal mempengaruhi kinerja (layanan publik), tetapi masih tidak menjelaskan apakah peran manajer keuangan daerah memiliki efek pada kinerja manajerial dalam organisasi pemerintah dengan menambahkan variabel komitmen organisasi dan pemanfaatan keuangan daerah. sistem informasi sebagai variabel independen. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh peran manajemen keuangan dan komitmen organisasi dan pemanfaatan sistem informasi keuangan daerah terhadap kinerja manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah di Pemerintah Kota Samarinda. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam manajemen keuangan lokal dan komitmen organisasi dan pemanfaatan sistem informasi keuangan daerah. Pengumpulan data menggunakan pengumpulan data primer, yaitu kuesioner dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh dari tiga dan empat pegawai eselon yang bekerja di Pemerintah Kota Samarinda. Metode untuk menganalisis data menggunakan regresi berganda. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran manajer keuangan berpengaruh terhadap kinerja manajerial dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial dan pemanfaatan sistem informasi keuangan lokal berpengaruh terhadap kinerja manajerial
Copyrights © 2018