Kultivasi
Vol 21, No 3 (2022): Jurnal Kultivasi

Respon pertumbuhan tanaman krisan pot terhadap hormon giberelin dan waktu pemangkasan yang berbeda

Galuh Wulan Andini (Jurusan Produksi Pertanian)
Refa Firgiyanto (Jurusan Produksi Pertanian - Polije)



Article Info

Publish Date
21 Dec 2022

Abstract

AbstrakSalah satu teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tanaman krisan (Dendrathema grandifloria) pot yaitu dengan pemberian giberelin dan pengaturan waktu pemangkasan. Tujuan pemberian giberelin dan pengaturan waktu pemangkasan adalah untuk memacu pertumbuhan dengan merangsang perpanjangan batang serta memunculkan tunas lateral sehingga memperbanyak percabangan yang akhirnya dapat menghasilkan banyak kuntum bunga. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi giberelin dan waktu pemangkasan yang terbaik. Penelitian dilaksanakan pada 3 Juli sampai 4 September 2020 di Greenhouse Rembangan, Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Jember. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yang diulang 3 kali. Faktor pertama adalah hormon giberelin yang terdiri dari 4 taraf, yakni 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm, dan 30 ppm. Faktor kedua adalah pemangkasan yang terdiri dari pemangkasan saat pindah tanam, pemangkasan 1 MST, dan pemangkasan 2 MST. Analisis statistik menggunakan uji F yang dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ZPT giberelin belum mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman krisan pot. Pemangkasan berpengaruh nyata pada tinggi tanaman fase vegetatif dan generatif, jumlah knop, dan jumlah bunga mekar dengan waktu terbaik pemangkasan pada saat pindah tanam.Kata Kunci: Giberelin, Pemangkasan, Krisan Pot Abstract One of the technologies that can be used to improve the quality of potted chrysanthemum (Dendrathema grandifloria)  is gibberellins application and pruning time regulation. The purpose of giving gibberellins and pruning time regulation is to increase growth by stimulating stem elongation and bringing out lateral shoots to increase branching, therevy producing lots of flower buds. The aim of this study was to obtain the best gibberellin concentration and pruning time. The research was conducted from 3 July to 4 September 2020 at the screenhouse at Rembangan, Kemuning Lor Village, Arjasa Sub-district, Jember. The experiment design used in this study was a factorial randomized block design with 2 factors that repeated 3 times. The first factor was gibberellin  hormone which consisted of 4 levels, 0 ppm (G0), 10 ppm (G1), 20 ppm (G2), 30 ppm (G3). The second factor was pruning which consisted of pruning at transplanting (P0), pruning 1 MST (P1), pruning 2 MST (P2). Statistical analysis used the F test followed by the Duncan Multiple Range Test (DMRT) at 5% significance level. The results showed that gibberellin treatment was not able to increase the growth of potted chrysanthemum. Pruning treatment had a significant effect on vegetative plant height, generative plant height, total knobs, and number of blooming flowers with the best pruning time at transplanting.Keywords: Giberelin, Pruning, Potted Chrysanthemum 

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

Kultivasi

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Kultivasi diterbitkan oleh Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jurnal ini terbit tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret, Agustus, dan Desember. Kultivasi mempublikasikan hasil penelitian dan pemaparan ilmiah dari para dosen dan peneliti di ...