UMKM bengkel manufaktur membuat Shank Holder Dovetail Cutter berbahan AISI 4340 secara mandiri. Nilai kekerasan pada Shank Holder Dovetail Cutter wajib dimiliki agar alat memiliki umur pakai panjang. Proses hardening menimbulkan dilema berupa resiko kerusakan pada area kritis shank holder, yaitu material pecah bila kekerasan terlalu tinggi namun ketangguhan rendah, atau material mengalami deformasi bila kekerasan rendah. Diperlukan analisis parameter proses hardening untuk menghasilkan kombinasi nilai kekerasan dan ketangguhan yang optimal, serta biaya proses minimal guna mendukung UMKM bengkel manufaktur. Desain eksperimen menggunakan metode Response Surface Method untuk optimalisasi respon dan analisis statistik ANOVA untuk mengidentifikasi kontribusi setiap parameter bagi variabel respon. Parameter suhu austenite, media quench, dan suhu temper menjadi variabel prediktor. Hasil pengujian kekerasan Rockwell-C ASTM E18 dan uji ketangguhan Impact Charpy V-notch E23 diterapkan sebagai variabel respon. Suhu temper merupakan parameter proses hardening yang secara signifikan mempengaruhi nilai kekerasan dan ketangguhan. Suhu temper memberikan kontribusi sebesar 87,44% terhadap respon nilai kekerasan, serta kontribusi 24,77% dan 43,44% terhadap respon nilai ketangguhan. Kombinasi parameter suhu austenite 871,76°C, media quench air, suhu temper 200°C memberikan respon optimal terbaik dengan nilai desirability 0,790; biaya proses Rp.42.586,58; nilai kekerasan 51,211 HRC; dan nilai ketangguhan 1,131 J/mm2
Copyrights © 2022