Remaja dalam menjalani tugas perkembangannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungan sosial, seperti keluarga. Keluarga atau orang tua mempunyai peranan penting bagi remaja dalam menjalani tugas perkembangannya. Idealnya orang tua berperan memberikan perhatian dan pengarahan agar anak dapat berkembang secara optimal. Namun faktanya tidak semua remaja beruntung dilindungi dan diasuh oleh orangtua sendiri. Ada suatu kondisi pengasuhan anak dipercayakan pada panti asuhan karena alasan tertentu seperti kehilangan kedua orang tua atau salah satu dari orang tua, kedua orang tua masih ada namun karena ekonomi lemah, maupun alasan lainnya. Badan Pusat Statistik (2018) mencatat bahwa jumlah remaja dengan gradasi umur 15-20 tahun di Indonesia berjumlah 22.233.393 jiwa dengan 2,5% remaja tinggal di panti asuhan. Di Kota Padang sendiri, tercatat sebanyak 1.035 anak asuh yang tinggal di panti asuhan. Panti asuhan berfungsi sebagai sarana pembinaan dan pengentasan anak terlantar, dimana panti asuhan ini melaksanakan fungsi keluarga dan masyarakat dalam perkembangan dan kepribadian anak-anak remaja, memberikan pelayanan, informasi, konsultasi dan pengembangan keterampilan bagi kesejahteraan sosial anak. Walau demikian, pelayanan panti asuhan diketahui masih saja belum optimal, banyaknya permasalahan psikologis yang harus dihadapi oleh remaja panti asuhan membuat remaja tersebut rentan untuk mengalami gangguan kesehatan mental sehingga cenderung kurang bahagia. Sementara itu, remaja yang bersyukur dengan murah hati akan menerima kenyataan dalam hidupnya sehingga mereka dapat merasakan kepuasan dan kebahagiaan. Hal inilah yang melatarbelakangi tim PKM untuk bisa ikut memberikan kontribusi, memberikan pemahaman yang lebih terkait pentingnya bersyukur pada remaja penghuni panti asuhan, agar dapat menjalani dan menikmati kehidupannya dengan lebih positif sehingga mencapai kebahagiaan.
Copyrights © 2022