Wilayah kecamatan Ile Ape kabupaten Lembata, mengalami musibah bencana tanah longsor tanggal 5 April 2021 dan menimpa 6 desa yakni desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka, Lamawara, Bungamuda dan Napasabok. Warga keenam desa tersebut mengungsi dan harus direlokasi.Para korban bencana memilih mengungsi di kebun-kebun dalam kawasan Parekwalang.Salah satu hasil pertanian yang ada di dalam kebun-kebun yakni tanaman singkong, namun tidak mendapat penanganan. Singkong yang ditanam, biasanya menjadi makanan ternak babi, namun terjadi pula serangan virus African Swine Feverdan menimbulkan kematian hewan babi secara massal, sehingga singkong tidak dimanfaatkan. Solusi yang dilakukan yaitu pelatihan pengolahan singkong menjadi keripik kemasan. Metode kegiatan yaitu keterampilan proses. Hasil kegiatan yaitu terbentuk 2 kelompok produksi. Kelompok A menjalankan aktifitas produksinya di Koliwolor, dan kelompok B di Balealen. Produk keripik yang dihasilkan kedua kelompok ini ada 2 jenis yaitu: (a) keripik dari singkong kukusan yang diiris tipis dan dijemur hingga kering kemudian digoreng dan diberi perasa, (b) Keripik dari singkong mentah yang diparut, dikukus, dibuat aneka bentuk dan dijemur kering, kemudian digoreng dan diberi perasa. Kedua jenis produk yang dihasilkan dinamakan “Keripik Singkong Ile Ape”. Produk singkong ini pun diluncurkan di lokasi kegiatan, di Balealen, oleh camat Ile Ape, pada tanggal 24 September 2021
Copyrights © 2022