Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Pemerahan Sapi dengan sistem lumpur aktif seringkali mengalami masalah, salah satunya adalah masalah sludge bulking. Permasalahan sludge bulking menyebabkan pengendapan lumpur sangat buruk dan lumpur aktif melimpah menuju outlet bak sedimentasi menuju unit selanjutnya. Hal ini mengakibatkan kualitas pengolahan lumpur aktif tidak berjalan optimal dan hasil pengolahan masih sering keruh dan berbau. Salah satu solusi untuk mengurangi kondisi sludge bulking adalah penggunaan Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR). Pertumbuhan mikroorganisme akan menerapkan sistem terlekat pada media MBBR, sehingga produksi lumpur dapat berkurang, kualitas pengendapan lumpur lebih baik, dan mengurangi kondisi sludge bulking. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kemampuan MBBR dalam meningkatkan penyisihan COD dan mengurangi sludge bulking, menganalisa waktu aerasi optimum dan menganalisa media filling ratio optimum. Contoh uji air limbah diambil dari Bak Kontrol CIP IPAL Milking PT X. Sumber mikroorganisme berasal dari bio-starter EM4. Penelitian dilakukan pada reaktor dengan sistem continous flow. Reaktor teridiri dari reaktor MBBR yang terbuat dari bak plastik berdiameter 24 cm dengan tinggi air efektif 22,5 cm dan bak sedimentasi dari bak plastik dengan tinggi air efektif 13,5 cm. Variasi waktu aerasi adalah 4 jam; 8,5 jam; dan 17 jam. Variasi volume pengisian media atau media filling ratio adalah 25%, 40%, dan 50% dari volume reaktor. Media MBBR menggunakan Media Kaldness K1. Parameter yang dianalisis adalah COD, Amonia, TSS, dan Kekeruhan sebelum air limbah diolah dan sesudah air limbah diolah secara time series. Berdasarkan hasil penelitian, waktu aerasi optimum adalah pada 8,5 jam. Media filling ratio optimum adalah 40% untuk parameter COD dan TSS, 50% untuk SVI dan Kekeruhan, serta 25% untuk Ammonia.
Copyrights © 2022