Jurnal Teknik ITS
Vol 11, No 3 (2022)

Kajian Fitostabilisasi Limbah Hasil Tambang Tembaga (Tailing)

Lastri Septito Napitupulu (Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya)
Ipung Fitri Purwanti (Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2022

Abstract

Limbah pertambangan adalah hasil buangan dari limbah industri pertambangan yang disebut sebagai tailing. Tailing berasal dari batuan berharga yang diproses menjadi partikel yang halus dan kemudian dipisahkan antara mineral yang berharga dan sisanya. Pada umumnya tailing sangat miskin bahan organik, tidak mengandung unsur hara, porositas tinggi dan tidak ada aktivitas mikroorganisme. Jumlah tailing yang terlalu tinggi dalam tanah dapat mengganggu perkembangan tumbuhan karena bersifat racun. Teknologi untuk memperbaiki lingkungan yang mengandung tailing tembaga telah banyak diaplikasikan, salah satunya yaitu fitostabilisasi. Teknologi ini meliputi penyerapan, presipitasi, dan pengurangan logam dengan cara imobilisasi logam dalam tanah dan air. Fitostabilisasi merupakan teknologi hijau ramah lingkungan, efektif dari aspek biaya, aman, dan efisien dalam memperbaiki lingkungan akibat limbah tailing. Kajian ini bertujuan mengkaji berbagai literatur tentang upaya memperbaiki lingkungan tercemar limbah tailing tembaga. Metode kajian berupa penelaahan dari berbagai sumber literatur. Merangkum berbagai penelitian yang telah dilakukan untuk memahami kemampuan tumbuhan dan perencanaan floating treatment wetland. Fitostabilisasi menggunakan tumbuhan akuatik yang memiliki kemampuan tinggi dalam meremediasi limbah tailing tembaga, tumbuhan lokal, dan dapat menghasilkan biomassa yang tinggi. Tumbuhan fitostabilitator yang digunakan yaitu Limnocharis flava, Vetiver zizanoides, dan Eichhornia crassipes dengan kemampuan penyisihan tailing tembaga masing-masing 95,56%, 95,83%, 76,9%. Tumbuhan ditanam pada floating treatment wetland (FTW) yaitu penggunaan tumbuhan akuatik yang ditanam dalam suatu media yang mengapung sehingga akar dapat menggantung bebas di dalam air. Jika kandungan tembaga dalam setiap hektar adalah 10.000 m3, maka diperlukan jumlah FTW berukuran 4,5 m × 1 m sebanyak 2.223 FTW dan kebutuhan tumbuhan sebanyak 100.035 tumbuhan.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

teknik

Publisher

Subject

Engineering

Description

Jurnal Teknik ITS merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi mahasiswa ITS yang hendak mempublikasikan hasil Tugas Akhir-nya dalam bentuk studi literatur, penelitian, dan pengembangan teknologi. Jurnal ini pertama kali terbit pada September 2012, dimana setiap tahunnya diterbitkan 1 ...