Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) merupakan tumbuhan yang banyak dimanfaatkan untuk tujuan kesehatan terutama bagian rimpangnya. Minyak atsiri rimpang temulawak juga telah dilaporkan, namun bunga dan daun temulawak belum banyak dieksplorasi termasuk minyak atsiri dan ekstraknya. Penelitian ini bertujuan menapis minyak atsiri dan ekstrak bunga dan daun C. xanthorrhiza sebagai antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2- difenil-1-pikrilhidrasil). Minyak atsiri daun diperoleh menggunakan metode distilasi air. Bunga dan daun diekstraksi menggunakan n-heksana, etil asetat, dan metanol. Ekstrak etil asetat daun mempunyai potensi antioksidan terbaik dengan nilai IC50 41.50±7.80 μg/mL namun tidak sebaik asam askorbat sebagai kontrol positif dengan nilai IC50 3.36±0.29 μg/mL Berdasarkan uji kualitatif fitokimia, didapat bahwa ekstrak etil asetat daun temulawak mengandung kelompok senyawa flavonoid, alkaloid, steroid, dan triterpenoid. Minyak atsiri daun temulawak yang juga mengandung terpenoid tidak mampu menghambat 50% radikal DPPH hingga konsentrasi 167 μg/mL.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018