Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh risiko sistematik, kesempatan bertumbuh, ukuran perusahaan, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Earnings Response Coefficient (ERC). Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2017 - 2020. Earning Response Coefficient (ERC) menjadi variabel dependen pada penelitian ini sedangkan variabel independennya adalah risiko sistematik, kesempatan bertumbuh, dan Corporate Social Responsibility (CSR). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian ini memperoleh 10 perusahaan sebagai sampel. Pengujian ini menggunakan analisis linier berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS 25. Hasil dari penelitian ini adalah risiko sistematik, kesempatan bertumbuh, dan Corporate Social Responsibility (CSR) tidak berpengaruh terhadap Earnings Response Coefficient ( ERC). Namun, ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap Earnings Response Coefficient (ERC). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa para investor tidak mengambil keputusan dari informasi risiko sistematik dalam memilih keputusan berinvestasi. Investor tidak selalu menggunakan indikator kesempatan bertumbuh untuk menentukan perusahaan yang akan ditanamkan modalnya. Ukuran perusahaan yang dilihat dari total aset perusahaan menyebabkan bannyaknya informasi yang diungkapkan oleh suatu perusahaan. Maka, semakin besar ukuran perusahaan yang dimiliki suatu perusahaan akan mendapat respon yang sedikit dari para investor. Investor tidak selalu menggunakan informasi dari pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk menentukan perusahaan yang akan ditanamkan modalnya.
Copyrights © 2022