Peningkatan ekonomi melalui penanaman modal asing di sektor perkebunan misalnya meningkatkan kapitalisasi dan ekspansi perkebunan yang terus menggerus tanah ulayat. Penyerobotan tanah ulayat menjadi isu yang sering menempel pada perluasan perkebunan kelapa sawit. Mekanisme penyelesaian konflik tanah yang tidak baik menimbulkan perlawanan yang berkepanjangan antara Petani dengan penguasa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi etnografi, khususnya etnografi kritis. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi partisipatif, studi pustaka dan dokumentasi untuk mendukung data-data yang diperoleh dari lapangan. Pemilihan informan menggunakan cara snowball sampling. Kasus yang terjadi di Nagari Lingkuang Aua dilihat dari sudut pandangan politik ekologi dan Perlawanan Petani. Temuan penelitian menunjukkan bahwa konflik tanah antara petani dengan perusahaan sudah lama terjadi. Tuntutan masyarakat peti tidak ditanggapi serius oleh perusahaan. perusahaan mengulur-ulur waktu dengan berlindung dibalik izin HGU yang mereka miliki. Kondisi demikian juga di dukung oleh lemahnya nalar kritis pemerintah daerah. Mereka cenderung melindungi perusahaan dan tidak mengusut lebih jauh karena perusahaan sudah memiliki HGU. Kekecewaan masyarakat petani membuat mereka terus melanjutkan aksi perlawanan mereka hingga saat ini
Copyrights © 2022