Diare adalah penyakit dengan buang air besar lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya 3 kali atau lebih dalam sehari. Diare masih menjadi child killer peringkat pertama di Indonesia. Semua kelompok usia dapat terkena diare, baik balita, anak dan dewasa. Guna mengurangi tingkat kesakitan dan kematian karena diare maka harus tersedia fasilitas pelayanan kesehatan yang mudah diakses oleh masyarakat. Kecamatan Dlingo memiliki dua puskesmas yaitu Puskesmas Dlingo I dan II. Jarak antara kedua puskesmas sekitar 5 km yang terbagi dalam dua wilayah kerja. Sebagian masyarakat memilih berobat ke Puskesmas Dlingo II dikarenakan akses kendaraan ke fasilitas kesehatan tersebut lebih mudah dijangkau karena Puskesmas Dlingo II terletak di tepi jalan yang menghubungkan Jalan Raya Jogja-Wonosari. Perbedaan kemudahan akses menuju Puskesmas Dlingo I dan Dlingo II, mengakibatkan banyaknya warga yang berobat di luar wilayah kerjanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kunjungan pasien yang berobat di luar wilayah kerja Puskesmas Dlingo I dan II, dan faktor penyebab pasien berobat di luar wilayah kerja Puskesmas Dlingo I dan Puskesmas Dlingo II. Jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan sampel dengan metode sampel jenuh. Hasil, data kunjungan pasien terkomputerisasi di SIMPUS, pada tahun 2016 di Puskesmas Dlingo I terdapat 16.153 pasien dan Dlingo II yaitu 39.445 pasien. Jumlah kunjungan pasien yang berobat di luar wilayah kerja Puskesmas Dlingo I yaitu 955 pasien dan Dlingo II sebesar 152 pasien. Penyebab pasien berobat di luar wilayah kerja adalah tentang akses, fasilitas kesehatan, pelayanan, kesinambungan pengobatan dan terapi pasien tidak menetap. Kesimpulan, jumlah kunjungan pasien berobat ke luar wilayah Puskesmas Dlingo I sebesar 5,91% dan Dlingo II sebesar 0,39%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021