Pasar modal sebagai sarana pembiayaan dan investasi pada perusahaan. Semakin besar peran pasar modal dalam kegiatan ekonomi, semakin sensitif pasar dalam merespons kejadian di sekitarnya. Pada akhir 2019, virus corona baru (COVID-19) merebak di Tiongkok. Kasus pertama virus corona (COVID-19) di Indonesia diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan informasi pengumuman kasus pertama virus corona (COVID-19) Indonesia, serta perbedaan abnormal return, frekuensi perdagangan dan kapitalisasi pasar sebelum dan sesudah peristiwa. Periode pengamatan adalah 30 hari sebelum peristiwa dan 30 hari setelah peristiwa. Penelitian kuantitatif semacam ini menggunakan metode komparatif. Sampel yang digunakan adalah sampel evaluasi yang terdiri dari total 22 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Temuan kami menunjukkan bahwa peristiwa ini tidak mengandung informasi yang akan membuat pasar tidak responsif. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya hasil yang signifikan dalam pengujian harian ketiga metrik tersebut. Dan hasil uji kapitalisasi pasar yang dikombinasikan dengan uji abnormal return gabungan memberikan hasil yang tidak signifikan. Namun, hasil uji frekuensi perdagangan gabungan menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan. Artinya terjadi kepanikan pasar terkait aktivitas perdagangan pasca-event, dengan perbedaan frekuensi pra-event dan pasca-event. perdagangan
Copyrights © 2023