Toleransi merupakan isu yang akan terus hangat dibicarakan para ahli. Studi terbaru menunjukkan bahwa skema religius sangat kuat mempengaruhi perilaku toleransi individu yang secara positif berdampak pada situasi harmoni ditengah keberagaman. Meskipun demikian, sejauh ini studi tersebut masih minim direplikasi pada orang Ambon, Maluku. Olehnya itu, penelitian kuantitatif ini berusaha membuktikan sekaligus menjelaskan skema religius sebagai prediktor terhadap perilaku toleransi orang Ambon. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 66 orang, rata-rata usia (29 tahun) dan (Kristen = 25,8%; Islam = 74,2%). Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa skema religius sangat kuat memprediksi perilaku toleransi orang Ambon adalah p = 0,000 (p<0,05). Selain itu, kontribusi skema religius terhadap perilaku toleransi sebesar 21,4%. Artinya, ada sekitar 78,6% lainnya bahwa perilaku toleransi dipengaruhi variabel psikologis lain seperti empati, kerendahan hati intelektual, dan dukungan pemberian hak kepada orang lain. Skema religius bisa mempengaruhi perilaku toleransi pada responden orang Ambon karena distimulasi oleh pengaruh budaya lokal seperti pela dan masohi. Studi ini diharapkan menjadi rekomendasi bagi para pengambil kebijakan untuk lebih memperhatikan urgensi pembentukan skema religius melalui upaya melestarikan budaya lokal sehingga berdampak pada perilaku toleransi masyarakat. Studi ini masih memiliki keterbatasan yakni melibatkan sampel dalam jumlah terbatas sehingga studi selanjutnya perlu mempertimbangkan menggunakan sampel dalam jumlah lebih besar sehingga prediksi skema religius terhadap perilaku toleransi dapat digeneralisir ke sejumlah populasi. Olehnya itu, keterbatasan ini bisa menjadi rekomendasi bagi peneliti selanjutnya.
Copyrights © 2022