Salah satu tren utama di industri pangan dunia adalah tumbuhnya industri pangan fungsional seperti susu fermentasi. Konsumsi susu murni mengalami penurunan sebesar 1,0liter/kapita/tahun pada tahun 2009. Hal ini perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi susu cair yang melibatkan mikroorganisme tetapi, tidak mengubah tekstur dan warna dari susu tersebut. Ahli gizi memiliki peran sebagai penggerak utama yang memberikan dan menyebarluaskan informasi tentang pentingnya susu fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku ahli gizi gizi tentang minuman susu fermentasi di Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 58 ahli gizi di Kota Surakarta baik yang bekerja di instansi pemerintah maupun swasta. Pemilihan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh wawancara langsung dengan subjek sedangkan data sekunder diperoleh melalui database DPC PERSAGI Kota Surakarta. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan teknik wawancara. Data diolah dengan aplikasi SPSS versi 20 dan dianalisa menggunakan uji chi-square. Hasil menujukkan bahwa lebih dari setengah (51,7%) responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik dan sebagian besar (62,1%) responden memiliki perilaku yang baik tentang minuman susu fermentasi. Uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan terhadap perilaku ahli gizi tentang minuman susu fermentasi di Kota Surakarta (p >0,05). Kesimpulan pada penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku ahli gizi tentang minuman susu fermentasi di Kota Surakarta.
Copyrights © 2020