Budidaya udang merupakan salah satu kegiatan budidaya yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir. Akan tetapi, kegiatan budidaya udang juga dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Kondisi plankton pada lingkungan budidaya udang dapat digunakan sebagai parameter tingkat pencemaran lingkungan. Pada penelitian ini, dilakukan monitoring jenis plankton, struktur komunitas plankton dan indek saprobitas plankton di tiga kawasan budidaya udang vannamei di Kecamatan Pontang, Kota Serang Provinsi Banten kurun waktu Juni–Desember 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di kawasan budidaya tersebut terdapat 37 jenis fitoplankton dari 10 kelas dan didominasi oleh kelas Bacillariophyceae, Chlorophyceae dan Cyanophyceae. Sedangkan untuk jenis zooplankton yang ditemukan sebanyak 6 jenis. Indek keanekaragaman fitoplankton tergolong kecil dengan kestabilan komunitas rendah di seluruh lokasi pengambilan sampel (H’=0,39–1,90). Untuk keseragaman fitoplankton bervariasi dari keseragaman rendah hingga keseragaman tinggi dan tidak ditemukan kelas fitoplankton yang mendominasi (E=0,01–0,41). Hasil analisa saprobik indeks dan tropik saprobik indeks menunjukkan bahwa wilayah budidaya udang vannamei memiliki status α–mesosaprobik (70%), β–mesosaprobik (20%) dan Oligosaprobik (10%). Hal ini menggambarkan bahwa wilayah kawasan budidaya udang di Kecamatan Pontang memiliki status pencemaran sedang/berat. Berdasarkan hasil penelitian ini, penting untuk diperhatikan manajemen budidaya udang dan tata guna lahan untuk menekan tingkat pencemaran yang mungkin terjadi karena adanya kegiatan budidaya udang vannamei di kawasan tersebut. Hal ini dikarenakan manajemen budidaya udang yang belum memenuhi standar serta tata kelola lahan yang tidak optimal akan menyebabkan pencemaran limbah kegitan budidaya.
Copyrights © 2022