Pemanfaatan energi surya khususnya PLTS atap untuk kawasan industri masih terbilang sedikit, di mana pada umumnya kawasan tersebut mengkonsumsi daya listrik yang tinggi dan memiliki luasan atap bangunan yang besar. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan rancangan sistem PLTS atap yang tepat dan dapat dikembangkan di kawasan industri PT. Dirgantara Indonesia, serta untuk mengetahui estimasi nilai produksi energi dari penerapan PLTS atap di kawasan industri. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan pengumpulan data primer dan sekunder yang digunakan untuk menghitung potensi daya keluaran dari sistem PLTS atap berdasarkan luasan atap hanggar kawasan dan berdasarkan skenario yang dibuat. Pemilihan teknologi PLTS atap yang digunakan adalah PLTS on-grid tanpa baterai dimana listrik hasil produksi PLTS akan digunakan oleh kawasan dan terdapat kelebihan produksi energi akan diekspor ke jaringan PLN. Penelitian ini mengusulkan dua skenario dimana skenario 1 menggunakan daya listrik terpasang kawasan sebagai acuan daya PLTS atap yang akan dipasang dan untuk skenario 2 menggunakan jumlah konsumsi energi listrik tahunan kawasan sebagai acuan seberapa besar daya PLTS atap yang harus dipasang untuk memenuhi 100% kebutuhan energi listrik di kawasan. Hasil analisis menunjukan bahwa dengan penerapan skenario 1, PLTS atap dapat memenuhi kebutuhan energi listrik kawasan sebesar 42,8% dan pada skenario 2 untuk memenuhi 100% kebutuhan energi listrik diperlukan PLTS atap dengan daya sebesar 14,7 MWp.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022