Seperti negara-negara berkembang lainnya, Indonesia menghadapi masalah serius dengan jumlah sampah padat perkotaan (MSW), dan sejauh ini penimbunan lahan masih merupakan pilihan utama untuk menghadapinya. Penimbunan sampah padat perkotaan (MSW) ke tempat pembuangan akhir (TPA) berhubungan dengan masalah lingkungan, terutama karena lindi yang dihasilkan mengandung bahan berbahaya dan mengeluarkan gas landfill, yang terutama mengandung CO2 dan CH4 yang masih dikategorikan sebagai gas ruma kaca. Produksi lindi dan gas TPA dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk kondisi iklim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh resirkulasi l indi terhadap roduksi lindi dan emisi gas rumah kaca di wilayah iklim tropis. Percobaan dilakukan dengan menggunakan dua reaktor simulator landfill (LSRs) yang terbuat dari pipa polyethylene densitas tinggi dengan diameter luar 50 cm dan panjang 150 cm. Sampel yang digunakan dikumpulkan dari TPA regional Banda Aceh. Reaktor simulator landfill dioperasikan dibawah kondisi operasi yang berbeda, reaktor simulator landfill pertama beroperasi tanpa resirkulasi lindi. Namun sejumlah air ditambahkan untuk mensimulasikan operasi pada tempat pembuangan akhir (TPA) konvensional. Sedangkan reaktor simulator landfill kedua beroperasi dengan resirkulasi lindi untuk mewakili penimbunan bioreaktor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa resirkulasi lindi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laju degradasi limbah dan produksi gas. Konsentrasi metana tertinggi dalam LSR I adalah sekitar 58%, sedagkan LSR II sekitar 59%. LSR yang beroperasi dengan sirkulasi lindi memproduksi gas metana lebih tinggi daripada LSR yang beroperasi tanpa sirkulasi lindi. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan, dimana gas tempat pembuangan akhir (TPA) yang dihasilkan dari sampah padat perkotaan (MSW) dioperasikan sebagai bioreaktor tempat pembuangan akhir (TPA).
Copyrights © 2021