Sebagai sumber ajaran Islam, hadis selalu mendapat perhatian khusus dari para ulama dari generasi ke generasi; baik dari aspek riwâyah (periwayatan) dan dari aspek dirâyah (studi hadis). Hal tersebut dilakukan dalam rangka menjaga eksistensi hadis agar tetap terjaga dan tidak hilang, ini dari aspek riwâyat. Adapun dari aspek dirâyah, ulama-ulama hadis tidak pernah berhenti melakukan kajian tentang otentisitas dan validitasnya.Salah satu upaya ulama untuk melestarikan hadis adalah membukukannya menjadi sebuah kitab dengan tipologi dan metodologi penulisan sesuai dengan keinginan penulisnya. Dalam artilel ini stresing penulis menganalisa tipologi dari kitab As-Sunân, Al-Muwatṭa’ dan Al-Muṣannaf karena ketiga tipe dari kitab hadis ini dilhat dari daftar isi kitabnya memiliki kesamaan, tetapi pada realitasnya ada perbedaan yang sangat signifikan dari ketiganya. Kesimpulnnya, Kitab As-Sunân, Al-Muwatṭa’ dan Al-Muṣannaf kesamaan yaitu penyusunan hadisnya sama-sama disusun berdasarkan kajian fiqih dan koleksi hadisnya hanya tertentu pada hadis-hadis fiqih atau hukum. Adapun letak perbedaannya terletak pada koleksi hadisnya dari sisi hadis berdasarkan pada tipe penyandarannya. Kitab As-Sunân mengoleksi hadis-hadis marfû, dan jarang ditemukan hadis-hadis non marfû' di dalamnya, sedangkan Kitab Al-Muwatṭa’ dan Al-Muṣannaf tidak hanya mengoleksi hadis-hadis marfû saja, tetapi di dalamnya juga banyak mengoleksi hadis-hadis mauqûf dan maqhṭu’.
Copyrights © 2020