Skabiosis merupakan penyakit kulit menular yang sering dijumpai pada hewan dan cenderung sulit disembuhkan. Penyakit ini disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei atau Notoedres cati pada kucing. Skabiosis menyerang kucing pada semua tingkat usia. Kucing yang terinfeksi menimbulkan, alopecia,dermatitis, anemia, gangguan hipersensitivitas, dan ketidaknyaman bagi kucing. Selain itu dapat menular kepada manusia (zoonosis) penelitian dengan metode deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui besar prevalensi skabiosis pada pasien kucing di Klinik Scotty Pet Care Mataram, jumlah sampel yang digunakan adalah 14 ekor kucing yang dipilih secara purposive sampling. Peneguhan diagnosa skabiosis dilakukan dengan 2 tahap : pemeriksaan terhadap gejala klinis dan pemeriksaan laboratoris. Pemeriksaan laboratoris hanya dilakukan pada sampel yang dengan gejala klinis skabiosis. Pemeriksaan sampel dilakukan menggunakan teknik scraping. Teknik scraping dilakukan dengan cara kerokan kulit diambil di area sekitar lesi kemudian diletakan pada object glass dan ditetesi KOH 10% kemudian ditutupi dengan cover glass dan diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 400x. Hasil penelitian menunjukan positif 8 dari 14 sampel dengan prevalensi skabiosis pada pasien kucing di klinik scotty pet care mataram adalah 57%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021